quam

quam

Selasa, 17 Mei 2011

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan

A. Perkembangbiakan Tumbuhan
Untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah, tumbuhan juga berkembang biak menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan pada tumbuhan akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Tumbuhan Berkembang Biak secara Generatif
Perkembangbiakan secara generatif (kawin) dilakukan melalui proses penyerbukan dan pembuahan. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari. Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel telur. Hasil dari pembuahan adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru.
Penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar. Penyerbukan dapat terjadi melalui bantuan angin (jagung dan rumput-rumputan), hewan (bunga aster), air, dan manusia (tumbuhan vanili). Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.
a. Penyerbukan sendiri (Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri).
b. Penyerbukan tetangga (Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain, bunga tersebut masih dalam satu tumbuhan).
c. Penyerbukan silang (Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda tumbuhan, tumbuhan tersebut masih satu jenis).
d. Penyerbukan bastar (Serbuk sari jatuh ke kepala putik lain yang masih satu jenis. Namun, bunga tersebut berbeda varietasnya).
2. Tumbuhan Berkembang Biak Secara Vegetatif
Perkembangbiakan yang terjadi tanpa proses perkawinan disebut perkembangbiakan secara vegetatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi melalui dua cara yaitu : Adapun perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan campur tangan manusia, disebut vegetatif buatan.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Merupakan perkembangbiakan yang terjadi tanpa campur tangan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain :
1) Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi.
Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk umbi batangmembentuk mata tunas.
Mata tunas dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya, kentang dan ketela rambat.
2) Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis.
Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut.
Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip.
3) Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan.
Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong.
4) Akar tinggal (Rhizoma)
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah.
Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal.
Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
5) Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah.
Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun.
Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
6) Tunas
Tunas muncul pada pangkal batang. Pangkal batang ini terdapat di dalam tanah.
Tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dan membentuk rumpun. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
Tumbuhan yang muncul dan tumbuh di daun disebut tunas adventif. Contoh tumbuhan yang memiliki tunas adv entif adalah cocor bebek
7)  Spora
Jenis tanaman paku-pakuan sering ditanam orang sebagai tanaman hias, contohnya suplir.
Pada bagian bawah daunnya terdapat titik-titik berwarna cokelat yang disebut spora.

b. Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif buatan, antara lain :
1) Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya.
Caranya, sebagian kulit cabang di buang. Cabang itu kemudian dibalut dengan tanah.
Pada cabang yang dicangkok akan tumbuh akar. Cabang ini siap ditanam menjadi tanaman baru.
Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua dan berkambium, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
2) Menempel (okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis,
tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis.

3) Menyambung/mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Misalnya, ada dua tanaman mangga.
Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis.
Untuk memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
4) Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan induknya.
Tumbuhan yang dapat distek batang antara lain ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung.
Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek pucuk antara lain teh dan anak nakal (teh-tehan). Sedangkan tumbuhan yag diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan sanseviera.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan
batang atau cabang ke tanah sehingga tumbuh akar.
Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air,
anggur dan sebagainya.
6) Kultur jaringan
Teknik kultur jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan
dengan menanam jaringan tumbuhan di tempat dan media yang khusus.

B. Perkembangbiakan Hewan
Hewan ada yang dapat berkembang biak dengan cara bertelur, melahirkan, dan ada yang bertelur dan melahirkan.
1. Perkembangbiakan Secara Tidak Kawin pada Hewan
a. Membelah diri
Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium, dan virus.
Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian.
Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru.
Kedua amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi.
b. Tunas
Calon anak muncul dari bagian samping tubuh.
Lama kelamaan calon anak tersebut besar dan memisahkan diri.
Contoh hewan yang dapat bertunas adalah anemon laut
dan hydra
c. Fragmentasi adalah perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri.Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah planaria.
2. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada Hewan
Perkembangbiakan secara kawin terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel sperma dihasilkan hewan jantan. Adapun sel telur dihasilkan hewan betina. Berdasarkan tempat pertumbuhan janinnya, maka hewan dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a. Hewan Melahirkan atau Vivipar
Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya.
Hewan menyusui anaknya disebut mamalia.
Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau,kelelewar, sapi, kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.
b. Hewan Bertelur atau Ovipar
Ovipar adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, burung, ikan, penyu, ular, katak, kupu-kupu, dan sebagainya.
Beberapa hewan bertelur, seperti katak, kupu-kupu, nyamuk, dan belalang, ketika belum dewasa bentuk tubuh anaknya berbeda dengan bentuk tubuh induknya.
Selama pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan, hewan-hewan tersebut mengalami beberapa kali perubahan bentuk yang dikenal dengan istilah metamorfosis.
c. Hewan Bertelur – Melahirkan atau Ovovivipar
 
Buaya sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina.
Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar.
Hewan lainnya yang termasuk ovovivipar, antara lain, beberapa jenis ular dan ikan hiu.
Ciri-ciri ovovivipar sama dengan ciri-ciri ovipar.

Minggu, 15 Mei 2011

5 Kebiasaan Baik yang Mencegah Kerusakan Kulit

Sadarkah Anda bahwa memakai produk perawatan kulit dari merek yang berbeda-beda ternyata bisa membuat kulit rusak? Agar tak menyesal, simak artikel ini untuk mengetahui kebiasaan apa yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan kulit.


1. Setia pada satu merek
Slogan yang ada di iklan-iklan memang bukan asal bunyi. Setiap merek produk kecantikan memiliki formula masing-masing, yang sudah terjamin aman jika digabungkan dengan produk yang berbeda dari merek yang sama. Namun jika Anda menggunakan toner merek A, pelembab merek B, krim malam merek C, dan scrub merek D, bisa-bisa bahan kimia di dalam masing-masing merek berinteraksi secara negatif dan membuat kulit Anda iritasi.

2. Cuci muka sebelum tidur
Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk selalu mencuci muka sebelum tidur. Nasihat ini harus terus kita jalankan, terutama setelah dewasa dan saat wajah kita sehari-harinya tertutup oleh make up. Satu kali saja Anda lupa mencuci wajah sebelum tidur, makeup dan debu yang menempel di wajah akan menyumbat pori-pori semalaman. Setelah itu, siap-siap saja bertemu jerawat beberapa hari kemudian.

3. Rajin pakai sunblock
Jangan kira sunblock atau pun sunscreen hanya dipakai saat Anda berjalan-jalan ke pantai. Tinggal di negara tropis seperti Indonesia, artinya sengatan matahari akan selalu mengintai kita setiap hari. Sunblock dan sunscreen adalah senjata wajib yang harus dipakai setiap hari agar kulit tak terbakar maupun rusak.

4. Tak pelit beli kosmetik
Tahukah Anda bahwa kosmetik biasanya kadaluarsa setelah 1-2 tahun? Namun demi alasan berhemat, kita tak rela membuang blush on yang masih penuh meski sudah berumur lebih dari dua tahun. Alasannya, "Toh jarang dipakai." Yang perlu Anda tahu, setelah kosmetik melewati masa kadaluarsa, tak terhitung lagi jumlah bakteri yang mengendap di dalamnya. Anda tentu tak mau wajah Anda dilapisi bakteri bukan?

5. Pilihlah sabun mandi yang lembut
Sabun antiseptik memang efektif untuk membersihkan semua kotoran yang menempel di tubuh. Namun jika kita terlalu sering menggunakan, sabun "keras" seperti ini juga membuang kelembapan alami kulit dan bisa membuat iritasi. Agar aman, pilihlah sabun yang lembut, bahkan yang tidak mengandung busa. Cukup gunakan sabun antiseptik jika Anda baru saja beraktivitas tinggi, berkeringat, atau terpapar debu.

FORMAT LAPORAN DBT

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bahan Tanam (2 B.Indonesia, 2 B.Inggris+terjemahan) “Literatur Buku”
2.2 Pengertian Biji,Benih (2 B.Indonesia, 2 B.Inggris+terjemahan) “Literatur Buku”
2.3 Pengertian Perbanyakan Generatif & Vegetatif
2.3.1 Perbanyakan Generatif ( 2 B.Indonesia, 2 B.Inggris+ terjemahan ) “Literatur Buku”
2.3.2 Perbanyakan Vegetatif ( 2 B.Indonesia, 2 B.Inggris+terjemahan ) “Literatur Buku”
2.4 Macam-macam perkembangbiakan vegetatif
2.4.1 Perkembangbiakan Vegetatif Alami
- Umbi lapis
- Umbi batang        (penjelasan dan disertai gambar dari literatur)
- Geragih
2.4.2 Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
- Cangkok
- Grafting          (penjelasan dan disertai gambar dari literatur)
- Okulasi
2.5 Keuntungan & Kerugian Perbanyakan Generatif & Vegetatif
2.5.1 Keuntungan & Kerugian Perbanyakan Generatif
2.5.2 Keuntungan & Kerugian Perbanyakan Vegetatif
2.6 Faktor yang mempengaruhi perbanyakan Generatif & Vegetatif
2.6.1 Faktor yang mempengaruhi perbanyakan Generatif (Faktor Internal & Eksternal)
2.6.2 Faktor yang mempengaruhi perbanyakan Vegetatif (Faktor Internal & Eksternal)

BAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan serta Fungsinya
3.2 Cara Kerja (diagram alir)
3.3 Analisa Perlakuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
4.1.1 Tabel Pengamatan
*Untuk waktu bertunas, beri tanda “V”

4.1.2 Dokumentasi





*Pembahasan dikaitkan dengan jurnal yang berhubungan dengan bahan tanam (minimal 1 B.Indonesia dan 1 B.Inggris)

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ( Hasil praktikum )
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Minimal 5 buku, Min 2 literatur Internet. Max 3 literatur Internet